Mengenai Saya

Foto saya
Sampang turus wonosobo Tanggamus, Lampung, Indonesia
Hy!!! perkenalkan nama saya sahrial fazri, saya Asli orang sunda, saya anak ke7 dari 7 bersaudara, saya sekarang Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam di UIN RIL.

Kamis, 27 September 2018

BID'AH

Sikap sahabat nabi terhadap orang yang mengamalkan amalan yang diduga sebagai bid`ah.

a. Sikap Abdullah bin Umar terhadap orang yang diduga mengamalkan bid`ah.

Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim telah mengabarkan kepada kami Haiwah bin Syuraih telah menceritakan kepadaku Abu Shakhr dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhu: "Seorang laki-laki datang menemuinya lalu berkata: 'Sesungguhnya si fulan menyampaikan salam untukmu', lalu ia berkata: 'Telah sampai berita kepadaku bahwa ia berbuat bid'ah, jika benar ia telah berbuat bid'ah maka janganlah kamu sampaikan salamku untuknya' ". (HR. Darimi)

b. Sikap Abdullah bin 'Umar terhadap orang-orang melaksanakan shalat Dhuha di dalam masjid.

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Mujahid berkata; Ketika aku dan 'Urwah bin Az Zubair masuk kedalam masjid disana ada 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu sedang duduk di bilik rumah 'Aisyah radliallahu 'anha, sedang orang-orang melaksanakan shalat Dhuha dalam masjid".
Dia (Mujahid) berkata: "Maka kami bertanya kepadanya tentang shalat yang mereka kerjakan, maka dia (Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu) berkata: "Itu adalah bid'ah".
(HR. Bukhari)

c. Sikap Abdullah bin Umar terhadap amalan seseorang yang mengumandangkan adzan dengan menambah tatswib (kalimat Ashshalatu khairun minannaum) pada waktu Zhuhur atau Ashar.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Abu Yahya Al-Qattat dari Mujahid dia berkata;
“Saya pernah bersama Ibnu Umar, lalu ada seseorang yang mengumandangkan adzan dengan menambah tatswib (kalimat Ashshalatu khairun minannaum) pada waktu Zhuhur atau Ashar, maka Ibnu Umar berkata; “Keluarlah dengan kami, sesungguhnya ini perbuatan bid'ah”.
(HR. Abu Daud)

d. Sikap Abdullah bin Umar terhadap amalan mengangkat tangan melebihi dada.

Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hammad dari Bisyr bin Harb; Aku mendengar Ibnu Umar berkata, "Sesungguhnya mengangkat tangannya kalian adalah termasuk bid'ah, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak melebihi dari ini, yakni sebatas dada." (HR. Ahmad)

e. Sikap Abdullah terhadap orang yang membaca, BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM dengan jahr ketika shalat.

(Ahmad bin Hanbal radliyallahu'anhu) berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata; telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Iyas Al Jurairi dari Qais bin Abayah dari Ibnu Abdullah bin Mughaffal, Yazid bin Abdullah berkata; bapakku telah mendengarku membaca, BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM ketika shalat.
Lalu dia berkata; "Wahai anakku, jangan kau lakukan begitu, --dan saya tidak pernah melihat seorang pun dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam yang lebih marah terhadap bid'ah dalam Islam daripadanya--.Sesungguhnya saya pernah shalat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, Abu Bakar, 'Umar dan 'Utsman, saya tidak pernah mendengar seorang pun dari mereka mengawalmulai shalat dengan bacaan itu (Bismillaahirrahmaanirrahiim), janganlah kau basmalah itu untuk memulai shalat.Jika kamu membacanya, maka bacalah, ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'ALAMIN."
(HR. Ahmad)

f. Sikap Abu Malik Al Asyja'i terhadap amalan Qunut.

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Khalaf bin Khalifah dari Abu Malik Al Asyja'i dari bapaknya dia berkata; "Aku pernah shalat di belakang Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, dan beliau tidak qunut. Aku juga pernah shalat di belakang Abu Bakar, dan ia tidak qunut. Aku pernah shalat di belakang Umar, dan beliau tidak qunut.Aku pernah shalat di belakang Utsman, dan beliau tidak qunut.Aku juga pernah shalat di belakang Ali, dan beliau juga tidak qunut”.
Kemudian ia berkata, “Wahai anakku, itu adalah bid'ah."
(HR. Nasa`i)

g. Sikap Abdullah bin Az Zubair terhadap Orang yang menyuruh agar sembelihannya diberi kalung.

telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At Taimi dari Rabi'ah bin Abdullah bin Al Hudair bahwa dia melihat seorang laki-laki menyendiri di Iraq.
Rabi'ah lalu bertanya kepada orang-orang tentang tentang laki-laki tersebut.
Mereka menjawab, "Orang itu menyuruh agar sembelihannya diberi kalung, maka ia pun menyendiri."
Rabi'ah berkata; "Aku menemui Abdullah bin Az Zubair dan aku sampaikan hal itu kepadanya.Dia lalu berkata, "itu adalah perbuatan bid'ah, demi Rabb pemilik Ka'bah."
(HR.Malik)

h. Sikap Ghudlaif Al Harits terhadap amalan mengangkat tangan di atas mimbar pada Hari Jumat dan membaca kisah setelah subuh dan asar.

Telah menceritakan kepada kami Suraij bin An-Nu'man berkata; telah menceritakan kepada kami Baqiyyah dari Abu Bakar bin Abdullah dari Habib bin 'Ubaid Ar Rahabi dari Ghudlaif Al Harits berkata;
‘Abdul Malik bin Marwan mengutus kepadaku lalu berkata; "Wahai Abu Asma`, sesungguhnya kami telah mengumpulkan orang-orang atas dua hal, "
(Ghudlaif Al Harits radliyallahu'anhu) berkata; "Apa dua hal itu?"
Dia menjawab, "Mengangkat tangan di atas mimbar pada Hari Jumat dan membaca kisah setelah subuh dan asar."
Maka (Ghudlaif Al Harits radliyallahu'anhu) berkata; "Sesungguhnya keduanya adalah contoh bid'ah kalian menurutku, saya tidak melaksanakannya."
Dia bertanya, "Kenapa?"
(Ghudlaif Al Harits radliyallahu'anhu) menjawab, "Karena Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:'Tidaklah sebuah kaum melakukan sebuah bid'ah kecuali pasti akan ada sunnah yang hilang. Berpegang teguh dengan sunah adalah lebih baik daripada melakukan hal yang bid'ah."
(HR. Ahmad)

i. Sikap Jarir bin Abdullah Al Bajali terhadap perbuatan berkumpul-kumpul dan membuat makanan di keluarga mayit

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Syuja' bin Makhlad Abul Fadll ia berkata; telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Isma'il bin Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dari Jarir bin Abdullah Al Bajali ia berkata, "Kami berpandangan bahwa berkumpul-kumpul di keluarga mayit dan membuat makanan adalah bagian dari Niyahah (ratapan). " (HR. Ibnu Majah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan 📝 senja , rasa, karsa ,cerita,bersama di kala senja

   Assallamuallaikum,wr.wb Hay guys!!!,    Apa kabar semuanya, kembali lagi di blog ini, sudah sekian lama tidak menuliskan tulisan tulisan,...